Tahukah kamu
jenis kain apa saja yang yang bisa di batik? Ternyata tak semua jenis kain bisa dibatik, hanya kain berbahan
tertentu yang bisa digunakan agar hasil batikan maksimal. Kain yang
digunakan untuk batik harus memenuhi persyaratan teknis antara lain
tidak rusak karena pengaruh proses batik, dan dapat diberi warna pada
suhu dingin atau suhu kamar karena lilin batik sebagai perintang warna
tidak tahan suhu panas.
Pada umumnya jenis-jenis kain yang dapat dibuat
dari serat alami seperti serat selulosa atau tumbuh-tumbuhan dan serat
protein atau binatang dapat memenuhi persyaratan tersebut. Sesuai dengan
persyaratan teknis tersebut, kain yang dapat digunakan untuk batik
adalah kain kapas dan kain sutra.
Kain kapas adalah kain yang terbuat dari serat kapas. Sifat umum kain
kapas adalah daya serapnya baik, tahan terhadap panas, kelenturannya
rendah, penghantar panasnya baik. Beberapa
jenis kain kapas yang dapat
digunakan sebagai bahan dasar batik yaitu: Kain mori, Kain kapas grey,
Kain rayon dan Kain kaos kapas.
Berikut adalah penjelasan dari setiap kain yang telah disebutkan.
|
Kain Mori |
Kain Mori adalah kain tenun benang kapas hasil olahan
pabrik dengan anyaman polos dan diputihkan. Kain mori ada beberapa macam
yaitu: mori primissima, mori prima, mori biru, mori voalisima, dan
berkolin.
Mori Primissima, termasuk jenis kain mori yang paling
tinggi kualitasnya dengan spesifikasi halus nomor benangnya, tebal
benangnya tinggi, konstruksi anyaman rapat sehingga pegangan kainnya
halus dan padat.
Namun demikian kemampuan daya serap kurang. Sehingga
untuk meningkatkan daya serap, saat ini telah diproduksi mori primissima
mercerized maupun sanforized. Di pasaran antara lain dapat ditemukan
dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera.
Mori Prima,
merupakan mori kualitas sedang dengan spesifikasi nomor benang sedikit
lebih kasar, tebal benang lebih rendah. Saat ini juga telah diproduksi
mori prima mercerized dengan merek dagang antara lain Bendera, Gong,
Kupu, Ayam Mas, Menjangan.
Mori Biru, merupakan mori kualitas
rendah dengan spesifikasi nomor benang, tebal benang dan pegangan kain
lebih kasar.
Dipasaran dapat dijumpai antara lain dengan merek dagang
Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia.
Mori Voalisima, kualitasnya sama dengan mori primissima hanya tebal benangnya lebih rendah.
Berkolin,
kualitasnya sama dengan mori primissima dan telah diproses mercerized.
Di pasaran dapat ditemukan dengan lebar 90 cm dan 115 cm. Biasanya
digunakan untuk membuat batik lukis.
|
Kain Grey/Blacu |
Kain Grey/Blacu adalah kain tenun benang kapas yang tidak
mengalami proses pemutihan, sehingga warnanya masih alami. Kain grey
dapat dibedakan menjadi kain blacu, kain tenun ATBM, kain tenun Gedhog.
Kain Blacu, yaitu kain tenun kapas olahan pabrik, di pasaran terdapat kain blacu dengan lebar 90 cm, 115 cm, dan 150 cm.
Kain tenun ATBM,
yaitu kain tenun kapas yang dihasilkan dengan menggunakan alat tenun
bukan mesin, diproduksi dengan berbagai variasi ukuran kain dengan
desain struktur anyaman yang dibuat dengan doby.
Sebagai bahan batik
banyak digunakan sebagai busana wanita maupun aksesoris.
Kain tenun Gedhog,
dibuat dari serat kapas dengan alat tenun tradisional batik. Batik yang
menggunakan tenun gedhog merupakan ciri khas batik Tuban yang tidak
ditemukan di tempat lain. Tampilan fisiknya yang unik karena mulai dari
penanaman kapas, menenun sampai jadi batik dikerjakan di Tuban. Tidak
diketahui secara pasti kapan kain tenun gedhog mulai diproduksi.
Dari
seorang pembatik yang kini telah berusia lebih dari 80 tahun diperoleh
keterangan bahwa tenun gedhog telah dikenal lebih dari 100 tahun yang
lalu. Disebut tenun gedhog karena bunyi ”dhog-dhog” yang terdengar pada
saat proses menenun. Ada 2 jenis kapas sebagai bahan baku kain tenun
gedhog yaitu yang berwarna putih dan cokelat. Kapas yang aslinya
berwarna cokelat dengan nama kapas ”lawa” (”lowo” dalam bahasa Jawa),
akan menghasilkan kain tenun berwarna cokelat, dan apabila digunakan
sebagai bahan batik maka batik yang dihasilkan akan berwarna cokelat dan
tidak pernah memiliki warna putih.
Produk kain tenun gedhog mempunyai
warna dan motif yang bermacan-macam. Ada yang polos, bermotif lurik,
kotak-kotak dan motif lain, serta dengan satu warna atau lebih.
|
Kain Rayon |
Kain Rayon adalah kain benang rayon yaitu serat hasil
regenerasi serat selulosa, sifatnya menyerupai kapas akan tetapi
kekuatannya lebih rendah terutama terhadap alkali. Dalam keadaan basah
kekuatan kapas akan bertambah sementara rayon akan berkurang.
Keunggulan
kain rayon lebih berkilau dan mempunyai draping atau sifat menggantung
lebih baik. Contoh antara lain kain shantung, kain paris rayon.
|
Kain Kaos Kapas |
Kain Kaos Kapas adalah kain katun hasil rajutan,
biasanya dibuat batik dalam bentuk produk kaos oblong atau T-shirt.
Biasanya batik Tuban juga menggunakan kaos kapas untuk T-shirt dengan
motif khas Tuban.
|
Kain Sutra |
Kain Sutra, terbuat dari serat protein, yang diperoleh
dari sejenis serangga Iepidoptera dan spesies utama yang dipelihara
untuk menghasilkan sutra adalah Bombyx mori. Serat sutra berbentuk
filamen dihasilkan dari larva ulat sutra pada saat membuat kepompong.
Serat sutra mentah terdiri dari lebih kurang 75% fibroin dan 25% serisin
yaitu sejenis perekat yang melapisi fibroin, berfungsi untuk melindungi
fibroin dari gaya mekanik.
Untuk proses pewarnaan lapisan serisin ini
harus dihilangkan dengan proses degumming atau boil off, karena akan
mengganggu penyerapan warna. Saat ini sutra yang ada di pasaran adalah
sutra import, sutra lokal, dan sutra liar. Sutra import, yaitu kain
sutra yang ditenun secara masinal yang dikenal dengan sutra super T54,
sutra super T56, Abote, Organdi, Sifon, sutra kaca kotak, sutra salur
yaitu kombinasi anyaman sutra super dengan organdi, sutra krepe, sutra
kembang batu yang anyaman desain struktur dengan doby.
Sutra lokal,
yaitu kain sutra buatan dalam negeri ditenun dengan ATBM antara lain
sutra polos, sutra granitan yang anyaman desain struktur dengan doby,
sutra salur. Sutra liar, yaitu sutra yang dibuat dari serat ulat sutra
yang dibudidayakan secara liar. Ulat-ulat sutra ini dibiarkan hidup di
pohon mahoni, jambu mete, kedondong, sehingga makanannya adalah
daun-daun dimana mereka hidup. Jenis serat yang dihasilkan dari ulat
yang makanannya jambu mete atau daun kedondong disebut criccula,
berwarna kuning keemasan.
Sedangkan serat yang dihasilkan dari ulat yang
makanannya daun mahoni disebut
attacus, berwarna cokelat. Warna-warna
tersebut warna alami.
Note: Pemilihan bahan tergantung untuk apa nanti kain tersebut digunakan.
Sumber: fitinline.com